## Di Bawah Lampu Neon Roulette: Mencari Cahaya di Tengah Kegelapan
Geliat malam membentang di hadapanku, dibingkai gemerlap lampu neon yang menari liar seperti kobaran api buatan. Dinginnya angin malam tak sanggup meredam panasnya hasrat yang membakar di balik sorot mata setiap insan yang hadir di sini. Di bawah payung langit kelam yang dihiasi bintang semu, kami berkumpul, para pencari cahaya di tengah kegelapan.
Roulette. Sebuah permainan peluang yang tak kenal ampun. Bola kecil itu berputar tanpa henti, memantul di antara angka-angka penuh janji dan dusta. Setiap putarannya bagaikan bisikan setan yang menggoda, menjanjikan keberuntungan yang semu, atau menjerumuskan ke dalam jurang kekecewaan.
Di meja hijau ini, tak ada ruang untuk keraguan. Hanya ada dua pilihan: tenggelam dalam pusaran harapan yang fana, atau berbalik dan kembali pada kehidupan yang hampa. Namun, bagi kami yang terlanjur terjerat dalam pusaran gemerlap ini, berbalik bukanlah pilihan. Kami adalah para pencari, pemburu mimpi di balik tirai tipis antara keputusasaan dan asa.
Ada Pak Tua dengan tatapan sayu, mencengkeram erat chip terakhirnya, sisa-sisa kejayaan masa lampau. Wajahnya yang keriput bagaikan peta kehidupan yang telah dilalui, penuh liku dan guratan penyesalan. Di balik kacamata tebalnya, terbersit kilatan harapan, secercah api yang enggan padam.
Di seberangnya, seorang Wanita dengan gaun merah menyala, kecantikannya bagaikan racun yang memabukkan. Bibir merahnya melengkungkan senyuman misterius, memantulkan cahaya lampu neon yang menari di sekitarnya. Matanya, bagaikan kolam hitam yang menyimpan rahasia kelam, menatap tajam setiap putaran roulette, menghitung setiap peluang dengan ketelitian predator memburu mangsanya.
Dan aku? Aku hanyalah bayangan di antara mereka, seorang pengamat bisu yang terjerat dalam drama kehidupan di bawah lampu neon roulette. Mencari arti di antara kepingan-kepingan nasib yang berputar, menanti takdir yang tak kunjung menampakkan wujudnya.
Setiap tawa kemenangan, setiap erangan kekecewaan, setiap koin yang berpindah tangan, semua terukir dalam ingatanku. Di balik hingar bingar musik dan desingan mesin roulette, aku mendengar bisikan keputusasaan, jeritan jiwa yang haus akan secercah cahaya.
Namun, di balik gemerlap kepalsuan dan aroma alkohol yang menyesakkan, terkadang aku melihatnya. Cahaya itu. Bukan berasal dari lampu neon yang membutakan, melainkan dari bara semangat yang masih membara di balik sorot mata mereka, para pencari cahaya di tengah kegelapan.
Cahaya yang tak kenal menyerah, yang terus berjuang meski harapan kian menipis. Cahaya yang meyakinkanku bahwa di balik gelapnya malam, mentari akan kembali menyapa, membawa secercah harapan baru. Di bawah lampu neon roulette, di tengah hiruk pikuk keputusasaan, aku belajar tentang arti sebenarnya dari perjuangan dan harapan.